Ayub 32-33

Sikap Bijaksana dalam Berdiskusi

30 Januari 2019
Bacaan Alkitab hari ini : Ayub 32-33

Elihu adalah seorang yang bijaksana. Dia bersedia mendengarkan diskusi dengan sabar (32;11)--tanpa melakukan interupsi--saat terjadi pembicaraan antara Ayub dan ketiga temannya (Elifas, Bildad, dan Zofar). Elihu berusaha untuk bersikap tidak memihak saat terjadi silang pendapat antara Ayub dan ketiga temannya (32:21-22). Ia marah kepada Ayub karena Ayub menganggap dirinya lebih benar daripada Allah (32:2). Sebaliknya, dia juga marah kepada ketiga sahabat Ayub yang mempersalahkan Ayub secara membuta, tanpa bisa mengemukakan alasan yang tepat (32:3, 12). Sebagai seorang yang paling muda, sikap Elihu sangat tepat: Dia tidak mau menggurui orangorang yang lebih tua! Dia memperhatikan pembicaraan antara Ayub dengan ketiga temannya sampai pembicaraan tersebut berakhir, sehingga dia bisa menyimpulkan secara tepat (32:4-16). Elihu meyakini bahwa hikmat yang sejati berasal dari Allah (32:8-9, 13). Oleh karena itu, walaupun semula dia ragu-ragu untuk ikut bicara karena dia adalah orang yang paling muda, akhirnya dia memiliki ketetapan hati bahwa dia harus ikut berbicara (32:6-7, 10, 16-20; 33:1-5). Dalam mengemukakan pendapatnya, Elihu memegang beberapa prinsip penting: Pertama, dia berjanji untuk bersikap netral dan berbicara apa adanya (32:21-22; 33:3). Kedua, dia menempatkan dirinya sejajar dengan Ayub yang menjadi lawan bicaranya. Dia berjanji untuk tidak asal menyerang. Bila ternyata bahwa dia salah dan Ayub lebih benar, dia berjanji untuk bersedia mengakuinya (33:6-7, 32). Ketiga, dia mengemukakan bahwa ia telah memperhatikan dengan saksama pembicaraan antara Ayub dengan ketiga temannya, sehingga ia bisa merumuskan dengan tepat apa yang menjadi pokok persoalan (33:8-11) dan ia tidak mengulang argumentasi yang telah dikemukakan sebelumnya dalam diskusi tersebut (33:12-30)

Sikap Elihu dalam berdiskusi dengan Ayub yang usianya lebih tua merupakan sikap yang patut dipuji dan dijadikan teladan. Bagaimana sikap Anda saat Anda berdiskusi? Apakah Anda telah membiasakan diri untuk menghargai lawan bicara Anda? Apakah Anda telah membiasakan diri untuk mendengar dengan saksama sebelum mengemukakan pendapat Anda? Apakah Anda bersedia menghindarkan sikap "asal saya menang", bahkan bersedia mengaku salah bila ternyata bahwa yang benar adalah pendapat lawan diskusi Anda? [P]
Pokok Doa
1. Proses pengusulan Calon Sementara Penatua di masing-masing Jemaat GKY.
2. Proses Pergantian Gembala di GKY Jemaat Teluk Gong, GKY Jemaat Sunter.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design